Hormon reproduksi memiliki peranan penting dalam tubuh manusia, baik pada pria maupun wanita. Hormon ini tidak hanya mempengaruhi fungsi reproduksi, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Ada berbagai jenis jenis hormon reproduksi yang memiliki fungsi berbeda-beda. Untuk itu, kamu wajib memahaminya. Apabila hormon reproduksi tidak seimbang, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan lainnya.
Lantas, apa saja jenis jenis hormon reproduksi dan fungsinya? Yuk, simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini hingga akhir, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Hormon Reproduksi?
Hormon reproduksi adalah hormon yang berperan dalam fungsi dan proses reproduksi manusia. Diproduksi langsung oleh kelenjar endokrin seperti ovarium pada wanita dan testis pada pria, serta oleh kelenjar adrenal.
Hormon reproduksi ini mengatur berbagai aspek dari sistem reproduksi, termasuk perkembangan seksual, siklus menstruasi, spermatogenesis (pembentukan sperma), dan kehamilan.
Jenis Jenis Hormon Reproduksi Wanita
Wanita memiliki beberapa jenis dan fungsi hormon reproduksi, yaitu:
1. Estrogen
Estrogen adalah hormon utama yang terdapat pada wanita dan diproduksi terutama di ovarium.
Perlu diketahui, dalam hormon ini bertanggung jawab atas perkembangan dan pengaturan sistem reproduksi wanita serta ciri-ciri seksual sekunder seperti payudara dan lemak tubuh di area pinggul dan paha.
Estrogen juga berfungsi dalam mengatur siklus menstruasi dan berperan dalam proses keluarnya ASI setelah proses melahirkan.
Memiliki terlalu banyak estrogen dapat meningkatkan risiko kanker tertentu dan dikaitkan dengan gejala-gejala seperti depresi, penambahan berat badan, kesulitan tidur, sakit kepala, gairah seks rendah, kecemasan, dan masalah menstruasi.
Kekurangan estrogen dapat menyebabkan tulang melemah (osteoporosis), masalah menstruasi, masalah kesuburan, dan gangguan suasana hati.
Meskipun kadar estrogen secara alami menurun seiring bertambahnya usia hingga menopause, beberapa kondisi dapat menyebabkan rendahnya estrogen pada wanita yang belum memasuki masa perimenopause.
2. Progesteron
Jenis jenis hormon reproduksi lainnya pada wanita yaitu progesteron. Salah satu hormon yang diproduksi oleh korpus luteum di ovarium setelah ovulasi. Hormon ini membantu menebalkan lapisan endometrium di rahim untuk mempersiapkan implantasi embrio jika terjadi kehamilan.
Progesteron juga memiliki peran penting dalam membantu mempersiapkan endometrium untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma.
Kadar progesteron yang rendah dapat menyebabkan periode menstruasi tidak teratur serta masalah kesuburan. Jika kadar progesteron turun selama kehamilan, hal itu dapat menyebabkan persalinan prematur atau keguguran. Memiliki terlalu banyak progesteron dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
3. Luteinizing Hormone (LH)
LH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak dan berperan penting dalam siklus menstruasi. Peningkatan kadar LH memicu ovulasi dalam membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
4. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
FSH juga diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan berfungsi merangsang pertumbuhan folikel di ovarium. Folikel ini nantinya akan berkembang menjadi sel telur yang matang siap untuk ovulasi.
Selain itu, FSH bekerja sama dengan LH untuk mengatur fungsi ovarium dan siklus menstruasi. Apabila kamu memiliki kadar hormon FSH yang rendah bisa mengindikasikan gangguan pada kelenjar hipofisis, atau kehamilan.
Sebaliknya jika kadar hormon FSH tinggi dapat menunjukkan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor atau sindrom turner.
5. Oksitosin
Jenis jenis hormon reproduksi lainnya yang ada pada wanita adalah oksitosin. Dihasilkan oleh hipotalamus dan kelenjar hipofisis di otak.
Pada wanita, oksitosin memiliki peran penting dalam proses melahirkan. Hormon ini merangsang kontraksi otot-otot rahim, menandakan awal persalinan.
Setelah kelahiran bayi, oksitosin berperan dalam proses menyusui. Dalam laktasi, oksitosin membantu produksi dan aliran ASI ke payudara.
Saat bayi mengisap payudara, oksitosin membuat ASI keluar sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Setelah bayi berhenti menyusui produksi oksitosin berhenti dan akan dilepaskan lagi saat sesi menyusui berikutnya.
6. Kortisol
Kortisol adalah jenis hormon yang dikenal sebagai hormon steroid dan diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memiliki banyak fungsi yang menjaga kamu tetap sehat dan berenergi.
Kortisol berfungsi untuk membantu mengatur metabolisme, mengatur tekanan darah, bertindak sebagai antiradang, dan bahkan membentuk ingatan.
Kortisol terkadang disebut hormon stres karena tubuh mengeluarkan kadar kortisol yang lebih tinggi sebagai reaksi terhadap stres.
Memiliki terlalu banyak kortisol untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan hipertensi, kecemasan, kurang tidur, dan masalah autoimun.
Sedangkan apabila terlalu sedikit kortisol tekanan darah dapat rendah, kelemahan, dan kelelahan.
Jenis Jenis Hormon Reproduksi Pria
Tak hanya wanita, pria juga memiliki berbagai jenis hormon reproduksi, di antaranya:
1. Testosteron
Testosteron adalah hormon utama pada pria yang diproduksi oleh testis. Hormon ini bertanggung jawab atas perkembangan ciri-ciri seksual sekunder seperti pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, suara yang lebih berat, serta peningkatan massa otot dan kekuatan. Testosteron juga sangat penting untuk produksi sperma dan dorongan seksual (libido).
2. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) adalah jenis jenis hormon reproduksi pria yang dihasilkan oleh sel-sel di hipotalamus.
Hormon ini kemudian dilepaskan ke pembuluh darah kecil yang mengarahkannya ke kelenjar pituitari, sebuah organ kecil di bawah otak.
GnRH merangsang kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH), yang keduanya sangat penting bagi kesehatan reproduksi pria.
Selama pubertas maka kadar GnRH akan rendah, tetapi meningkat saat memasuki masa pubertas. Ketika testis telah berkembang sepenuhnya, produksi GnRH, LH, dan FSH diatur oleh kadar testosteron.
Pada pria, GnRH merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan LH, yang kemudian menempel pada sel reseptor di testis dan memulai produksi sperma.
3. Estradiol
Pada pria, testosteron bisa diubah menjadi estradiol yang berperan dalam mengatur libido, fungsi ereksi, produksi sperma normal, dan menjaga kesehatan tulang.
Pengujian kadar estradiol dalam darah juga dilakukan untuk menilai kesehatan metabolisme dan kardiovaskular, kepadatan tulang, dan regulasi gula darah.
Ketidakseimbangan hormon estradiol dapat menyebabkan masalah seperti osteoporosis dan penurunan gairah seks.
5. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Hormon lain pada pria yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak adalah hormon perangsang tiroid (TSH).
Hormon ini berfungsi untuk merangsang kelenjar tiroid di leher agar menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) yang bertanggung jawab mengatur metabolisme tubuh.
Pemeriksaan kadar TSH dapat menunjukkan apakah ada masalah pada kelenjar tiroid. Gangguan hormon tiroid juga dapat memengaruhi produksi testosteron.
Jika kadar TSH terlalu tinggi, kamu bisa mengalami detak jantung tidak teratur, kecemasan, dan masalah penglihatan. Sebaliknya, kadar TSH yang rendah menunjukkan bahwa tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid untuk tubuh.
Rekomendasi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) Terpercaya

Apabila kalian ingin mengetahui lebih lanjut tentang jenis jenis hormon reproduksi secara medis. Kalian dapat menghubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Preventif.id
Berikut terdapat beberapa dokter spesialis yang sudah memiliki pengalaman hingga 22 tahun dan mendapatkan rating terbaik dari para pasien yang telah mereka tangani:
1. Dr. Yudhis Sp.OG, Subsp.Urogin-RE
Dr. Yudhis Sp.OG, Subsp.Urogin-RE merupakan salah satu dokter spesialis obsgin berpengalaman selama 9 tahun. Saat ini tempat praktiknya di RS dr Oen Kandang Sapi sebagai Dokter Spesialis Obsgin dan Subspesialis Uroginekologi Rekonstruksi Estetik.
2. Dr. Sonia Wibisono
Sedangkan Dr. Sonia Wibisono memiliki pengalaman selama 22 tahun di bidang kecantikan, kehamilan dan juga kerap muncul sebagai pembawa acara maupun bintang tamu di acara televisi. Saat ini tempat praktiknya di The Derma White Clinic Graha Bintaro.
Itulah beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang bisa kalian hubungi jika ingin mengetahui jenis hormon reproduksi secara tepat dan cepat. Kalian bisa berkonsultasi dari rumah tanpa harus mengantri dan biaya murah hanya melalui chat WhatsApp.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi sekarang juga dengan cek website resminya di Preventif.id sekarang juga
Referensi:
Hello Clue. What You Should Know About Hormones. Diakses 6 Juli 2024.
Endocrine. Reproductive Hormones. Diakses 6 Juli 2024.
Courses Lumenlearning. Reproductive Hormones. Reproductive Hormones. Diakses 6 Juli 2024.