Ingin Tetap Langsing Setelah Menikah? Inilah 8 Rekomendasi KB yang Tidak Bikin Gemuk

Menjaga berat badan ideal menjadi salah satu tantangan yang sering dihadapi wanita terutama setelah menikah dan mulai menggunakan alat kontrasepsi. 

Banyak dari mereka khawatir bahwa penggunaan alat kontrasepsi wanita dapat menyebabkan kenaikan berat badan. 

Untungnya, ada berbagai pilihan KB yang tidak bikin gemuk, sehingga kamu bisa tetap mendapatkan tubuh yang langsing dan sehat. 

Lantas, apa saja rekomendasi KB yang tidak bikin gemuk? Temukan jawaban selengkapnya pada artikel di bawah ini. Yuk, disimak hingga akhir!

Benarkah  Pil KB Tidak Bikin Gemuk?

Mengutip dari laman resmi Lloyds Phaarmacy, hanya pil KB yang tinggi hormon estrogen atau mengandung progestin tertentu (seperti noretisteron dan levonorgestrel) yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Reaksi tubuh terhadap masing-masing berbagai jenis pil KB juga bisa berbeda. Beberapa wanita mungkin merasa bahwa mereka lebih cocok dengan satu jenis pil daripada yang lain.

Macam macam Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk

Tak semua alat kontrasepsi wanita menimbulkan efek gemuk. Ada beberapa pilihan KB yang tidak bikin gemuk, di antaranya:

1. Diafragma

Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk kubah yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Alat ini bekerja dengan menghalangi sperma masuk ke rahim. 

Salah satu keunggulan diafragma yaitu tidak mengandung hormon, sehingga tidak ada risiko kenaikan berat badan.

Beberapa manfaat lain dari diafragma termasuk kemudahan penggunaannya hanya saat diperlukan dan memberikan kontrol penuh kepada pengguna. 

Untuk cara penggunaannya, diafragma harus dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan sebaiknya digunakan bersama spermisida untuk efektivitas yang lebih tinggi.

Setelah digunakan, diafragma harus dilepas setelah 6-8 jam untuk mencegah risiko infeksi atau iritasi.

2. Kondom

KB yang tidak bikin gemuk berikutnya yaitu kondom. Kondom sebagai alat kontrasepsi yang digunakan oleh pria atau wanita dan berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim selama berhubungan seksual. 

Karena kondom tidak mengandung hormon, penggunaannya tidak menyebabkan perubahan berat badan. 

Selain itu, kondom juga memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS), menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang menginginkan metode kontrasepsi yang aman dan bebas efek samping hormonal. 

Kondom mudah diperoleh, tidak memerlukan resep, dan dapat digunakan hanya saat dibutuhkan, memberikan fleksibilitas dan kendali penuh kepada pengguna.

3. IUD

Intra Uterine Device (IUD) atau KB spiral adalah alat kontrasepsi wanita yang tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Alat ini berbentuk huruf T dan dimasukkan ke dalam rahim.

Terdapat dua jenis IUD: nonhormonal dan hormonal. IUD nonhormonal dengan lilitan tembaga yang berfungsi sebagai spermisida, bisa digunakan hingga 10 tahun. 

IUD mengandung progestin yang menebalkan lendir serviks untuk mencegah pembuahan dan efektif hingga 3-5 tahun. 

Meskipun sebagian kecil wanita yang menggunakan IUD hormonal mungkin mengalami sedikit peningkatan berat badan, peningkatannya tidak cukup signifikan untuk menyebabkan obesitas.

4. Cervical Cap

Cervical Cap menjadi salah satu pilihan KB yang tidak bikin gemuk yang bisa kamu gunakan.

Alat ini terbuat dari bahan karet fleksibel yang bisa dipasang di mulut rahim atau serviks untuk menghalangi sperma masuk ke rahim.

Cervical cap akan lebih efektif dalam mencegah kehamilan jika digunakan bersama spermisida.

5. Spermisida

Selanjutnya alat KB yang tidak menyebabkan kenaikan berat badan ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti krim, gel, atau tablet yang nantinya ditempatkan di dalam vagina sebelum berhubungan intim untuk membunuh sel sperma. 

Beberapa jenis kondom juga dilapisi dengan spermisida. Meskipun tidak berhubungan dengan kenaikan berat badan, sayangnya penggunaan alat KB ini dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada beberapa orang.

Gejalanya bisa mencakup sensasi perih, gatal, atau kemerahan di area intim saat digunakan selama berhubungan seksual.

6. Sterilisasi

Sterilisasi baik itu melalui vasektomi pada pria atau tubektomi pada wanita, tidak secara langsung mempengaruhi berat badan seseorang. 

Prosedur sterilisasi bertujuan untuk membuat seseorang tidak subur secara permanen dengan memotong atau mengikat saluran reproduksi, sehingga tidak ada hubungan langsung antara sterilisasi dengan kenaikan berat badan.

Namun demikian, setiap perubahan berat badan yang terjadi setelah sterilisasi mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti perubahan gaya hidup, pola makan, tingkat aktivitas fisik, atau perubahan hormonal yang tidak terkait langsung dengan sterilisasi itu sendiri.

7. Patch Kontrasepsi

Plester ini menjadi metode kontrasepsi hormonal yang bisa kamu tempatkan di atas kulit dan dikenal sebagai pilihan kontrasepsi yang tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Berbeda dengan metode kontrasepsi hormonal lainnya, patch kontrasepsi mengandung jumlah hormon progestin dan estrogen yang lebih rendah yang diserap oleh kulit dan dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah.

Hormon ini bekerja dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan mengubah lapisan rahim untuk menghambat pembuahan sel telur yang telah dibuahi.

8. Metode Kalender (Ovulasi)

Alat KB yang tidak bikin gemuk dan paling sederhana yaitu dengan mengecek siklus menstruasi ketika masa subur (ovulasi). 

Metode ini melibatkan pemantauan siklus menstruasi secara seksama untuk mengidentifikasi periode ovulasi, di mana kemungkinan terjadinya pembuahan paling tinggi. 

Dengan menghindari hubungan seksual selama periode ini, pasangan dapat mencegah kehamilan tanpa menggunakan metode kontrasepsi hormonal atau alat kontrasepsi lainnya.

Dengan berbagai pilihan KB yang tersedia, kamu dapat menemukan metode yang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus khawatir gemuk. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan, ya.

Rekomendasi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) Terpercaya

Apabila kalian ingin mengetahui lebih lanjut tentang KB yang tidak bikin gemuk secara medis. Kalian dapat menghubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Preventif.id

Berikut terdapat beberapa dokter spesialis  yang sudah memiliki pengalaman hingga 22 tahun dan mendapatkan rating terbaik dari para pasien yang telah mereka tangani:

1. Dr. Yudhis Sp.OG, Subsp.Urogin-RE

Dr. Yudhis Sp.OG, Subsp.Urogin-RE merupakan salah satu dokter spesialis obsgin berpengalaman selama 9 tahun. Saat ini tempat praktiknya di RS dr Oen Kandang Sapi sebagai Dokter Spesialis Obsgin dan Subspesialis Uroginekologi Rekonstruksi Estetik.

2. Dr. Sonia Wibisono

Sedangkan Dr. Sonia Wibisono memiliki pengalaman selama 22 tahun di bidang kecantikan, kehamilan dan juga kerap muncul sebagai pembawa acara maupun bintang tamu di acara televisi. Saat ini tempat praktiknya di The Derma White Clinic Graha Bintaro.

Itulah beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang bisa kalian hubungi jika bingung mengetahui KB yang tidak bikin gemuk secara tepat dan cepat. Kalian bisa berkonsultasi dari rumah tanpa harus mengantri dan biaya murah hanya melalui chat WhatsApp.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi sekarang juga dengan cek website resminya di Preventif.id sekarang juga!

Referensi:

Lloyds Pharmacy. Does Birth Control Cause Weight Gain?. Diakses 6 Juni 2024

https://onlinedoctor.lloydspharmacy.com/uk/contraception-advice/does-birth-control-cause-weight-gain

Cleveland Clinic. Birth Control and Weight Gain: What the Science Says. Diakses 6 Juni 2024

https://health.clevelandclinic.org/does-going-on-birth-control-make-you-gain-weight

Orami. 7 Jenis KB yang Tidak Bikin Gemuk Badan, Moms Wajib Tahu!. Diakses 6 Juni 2024

https://www.orami.co.id/magazine/kb-yang-tidak-bikin-gemuk?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *